Pura Besakih, juga dikenal sebagai Pura Agung Besakih, adalah salah satu tempat paling suci dan terkenal di Bali, Indonesia.
Pura ini merupakan kompleks pura terbesar di pulau tersebut dan dianggap sebagai “Pura Ibu” atau pura utama bagi umat Hindu Bali.
Selain keindahan arsitektur dan keunikan spiritualnya, Pura Besakih juga dihiasi dengan berbagai misteri yang menarik.
Mari kita menjelajahi misteri-misteri yang menyelimuti Pura Besakih.
Asal Usul Pura Besakih
Salah satu misteri utama yang melingkupi Pura Besakih adalah asal usulnya. Meskipun tidak ada catatan tertulis yang pasti, diperkirakan pura ini telah ada sejak zaman prasejarah.
Beberapa ahli sejarah percaya bahwa Pura Besakih dibangun pada masa pengaruh agama Hindu di pulau Bali pada abad ke-8 oleh seorang Brahmana India bernama Rsi Markandeya.
Namun, misteri asal-usul pura ini tetap menjadi tanda tanya yang menarik.
Baca juga: 13 Lokasi Pinjaman Uang di Bali selain ke Bank
Energi Mistis di Pura Besakih
Pura Besakih juga dikenal memiliki energi mistis yang kuat. Banyak pengunjung melaporkan perasaan ketenangan dan kedamaian yang tak tergantikan saat berada di dalam kompleks pura ini.
Beberapa orang bahkan mengklaim telah mengalami pengalaman spiritual yang luar biasa di sini, termasuk pertemuan dengan roh leluhur atau pengalaman pencerahan spiritual.
Kompleks Pura Besakih yang Tersembunyi
Misteri lain yang menarik adalah adanya kompleks pura yang tersembunyi di Pura Besakih bali .
Meskipun hanya sebagian yang terlihat oleh pengunjung, kompleks pura ini sebenarnya terdiri dari 23 pura yang tersebar di berbagai tingkatan dan area.
Beberapa pura ini hanya dapat diakses oleh pemangku adat atau pendeta tertentu. Hal ini menambahkan aura misteri dan eksklusivitas pada Pura Besakih.
Baca juga: 15 Aplikasi Pinjaman Online di Bali Modal KTP Saja
Arsitektur yang Presisi Keajaiban arsitektur Pura Besakih juga menjadi misteri yang menarik.
Meskipun dibangun pada zaman yang berbeda dan oleh berbagai generasi, pura-pura di kompleks ini secara menakjubkan terintegrasi satu sama lain dan memiliki proporsi sama.
Penemu Pura Besakih
Pura Besakih dianggap sebagai salah satu pura tertua di Bali, dan asal usulnya tidak dapat dikaitkan dengan penemu tunggal.
Menurut legenda dan kepercayaan Bali, Pura Besakih didirikan oleh seorang Brahmana India bernama Rsi Markandeya pada abad ke-8 Masehi.
Rsi Markandeya diyakini sebagai seorang yang penuh kedalaman spiritual dan pengetahuan agama Hindu.
Asal-usul pura ini terjadi dalam periode sejarah yang tidak memiliki catatan tertulis yang lengkap.
Oleh karena itu, sejarawan dan ahli arkeologi belum dapat memberikan informasi pasti tentang penemu atau pembangun asli Pura Besakih.
Kepercayaan dan legenda lokal memberikan kehormatan kepada Rsi Markandeya sebagai tokoh yang bertanggung jawab atas pembangunan pura ini.
Bali memiliki warisan budaya dan agama yang kaya, dan banyak pura-pura di pulau ini telah dibangun dan dikembangkan oleh generasi-generasi yang berbeda selama berabad-abad.
Pura Besakih sendiri telah mengalami perluasan dan perombakan sepanjang sejarahnya.
Baca juga: Solusi Butuh Uang Mendesak Mengatasi Keadaan Darurat
Pedharman di Besakih
Pura Besakih terdiri dari kompleks yang luas dan mencakup berbagai pura yang tersebar di area yang berbeda-beda. Secara keseluruhan, terdapat 23 pura yang termasuk dalam kompleks Pura Besakih.
Setiap pura memiliki peran dan fungsi yang unik dalam tradisi dan ritual keagamaan Hindu di Bali. Beberapa di antaranya adalah:
- Pura Penataran Agung: Pura utama dan paling suci di kompleks Pura Besakih. Tempat di mana upacara besar dan penting diadakan.
- Pura Kiduling Kreteg: Pura yang terletak di sebelah barat Pura Penataran Agung. Dipersembahkan untuk memuja roh leluhur.
- Pura Batu Madeg: Pura yang terletak di sisi timur kompleks. Dipersembahkan untuk memuja Batara Hyang Dewa Madeg.
- Pura Gelap: Pura yang terletak di sebelah timur laut kompleks. Dipersembahkan untuk memuja Batara Hyang Gelap.
- Pura Ulun Kulkul: Pura yang terletak di sisi tenggara kompleks. Dipersembahkan untuk memuja Batara Hyang Ulun Kulkul.
- Pura Basukian: Pura yang terletak di bagian selatan kompleks. Dipersembahkan untuk memuja Batara Hyang Basukian.
- Pura Dalem Puri: Pura yang terletak di sebelah barat daya kompleks. Dipersembahkan untuk memuja Dewa Raja Puri Agung.
Selain pura-pura utama ini, terdapat juga beberapa pura kecil dan pelinggih (tempat suci) lainnya di dalam kompleks Pura Besakih. Masing-masing pura memiliki nilai dan fungsi spiritual yang berbeda dalam konteks keagamaan Hindu Bali.
Baca juga: 10 Cara agar Tuyul Tidak Masuk Rumah Uang Aman
Kestabilan Pura Besakih saat Bencana Alam
Salah satu misteri yang mengelilingi Pura Besakih adalah kestabilannya yang luar biasa saat bencana alam melanda.
Bali, sebagai pulau yang terletak di Cincin Api Pasifik, sering kali mengalami aktivitas vulkanik dan gempa bumi yang potensial mengancam struktur bangunan.
Namun, Pura Besakih secara misterius selalu terhindar dari kerusakan yang signifikan.
Salah satu contoh bencana alam yang paling menghancurkan di Bali adalah erupsi Gunung Agung pada tahun 1963.
Erupsi ini mengakibatkan letusan besar-besaran yang menghancurkan sebagian besar daerah sekitarnya.
Banyak pura dan pemukiman di sekitar Gunung Agung rusak parah atau bahkan lenyap. Namun, Pura Besakih tetap berdiri tegak dan hanya mengalami kerusakan minor.
Keistimewaan kestabilan Pura Besakih saat bencana alam ini telah menjadi subjek kepercayaan dan keyakinan spiritual yang kuat di kalangan penduduk setempat.
Banyak orang Bali yang percaya bahwa Pura Besakih dilindungi oleh kekuatan spiritual dan kehadiran dewa-dewa Hindu yang menjaga kelestarian tempat suci ini.
Baca juga: Geger Warga Desa Sembah Toilet bak Tuhan
Mereka menganggap pura ini sebagai tempat perlindungan yang sakral dan dianggap sebagai manifestasi kekuatan gaib yang melindungi pulau dan penduduknya.
Selain faktor spiritual, ada juga faktor geografis yang mungkin berperan dalam kestabilan Pura Besakih. Pura ini terletak di bagian tengah pulau Bali, sedikit terpisah dari jalur aliran lava Gunung Agung.
Dengan posisinya yang agak lebih tinggi dari dataran sekitarnya, pura ini mungkin terhindar dari aliran lava dan material vulkanik yang merusak.
Sumber: https://en.jnetracking.com/category/tour